Naseem memang tetap Naseem, bukan
Naseem kalau sikap dan tingkah lakunya tak memicu pro dan kontra. Dimanapun
Naseem berada selalu jadi perhatian pro atau kontra selalu ada, entah karena
dia salah atau memang cara pandangnya yang berbeda. Yang jelas Naseem tak
pernag punya niat negatif. Naseem hanya
ingin hidupnya berguna bagi dirinya dan orang lain.
Saat hidup di panti asuhan Naseem
pernah bertingkah agak melenceng, tiap hari kegiatannya bermain kartu dan main
catur, atau sejenisnya. Naseem mulai jarang mengaji, Naseem lbih memilih
bermain dan berteman dengan anak2 jalanan, bahkan para perampok atau penyamun,
atau sejenisnya.
Suatu hari, Naseem ditegur oleh salah
seorang temannya dengan nada agak sedikit marah.
Yitno
: kang ... sampean ini maunya apa ??
Naseem
: apa maksudmu Yit ??
Yitno
: sudah tau ini tempat mengaji kok malah sampean buat main kartu dan catur.
Kang Naseem harus sadar bahwa ini Yayasan kang ...bukan sarang penjahat, aku
muak melihat teman2 kang Naseem yang hidupnya tak jelas itu.
Naseem
: hahaha ..... yitno .... Yitno ... itu to maksudmu ,,, kelakuanku ini mungkin
salah juga mungkin benar Yit.
Yitno
: Benar dari segi mana kang, wong sudah jelas melanggar aturan kok mungkin
benar.
Naseem
: hahaha santai Yit jangan emosi sebelum aku jelaskan apa yang aku lakukan, aku
ingin bertanya, kira2 kalau mencuci pakaian itu pakaian yang kotor atau pakaian
yang bersih ??
Yitno
: apa hubungannya dengan pakaian kang ??
Naseem
: jawab dulu Yit, baru aku jelaskan...
Yitno
: ya jelas pakaian yang kotor to kang ...
Naseem
: hahaha bagus hebat, super cerdas
Yitno
: maksudnya kang ??
Naseem
: jawabanmu sangat tepat, seharusnya kamu juga paham denagn maksud dan tujuanku
mengumpulkan anak2 jalanan yang kau anggap penjahat. Aku sengaja mengajak anak2
jalanan kesini agar mereka tau dan sadar, sedangkan main kartu atau catur itu
hanyalah sebagai umpan agar mereka betah disini, aku sangat yakin cepat atau
lambat mereka pasti sadar sebab perubahan itu pasti ada. Yang jelas aku
prihatin dengan kehidupan mereka yang sangat gelap. Kalau kita tak mau bertemu
mereka lalu siapa yang akan mengarahkan hidup mereka, jadi apa yang aku lakukan
saat ini adalah ; aku hanya ingin mencuci pakaian2 kotor, dan yang aku lakukan
saat ini pun mencontoh para ulama’2 terdahulu dala menyiarkan agama. Semoga apa
yang aku lakukan saat ini ada gunanya. Dan kalau kamu kurang suka dengan caraku
yang ini tolong kamu bantu aku cari cara yang lain.
Yitno
: oh begitu to kang. Seandainya mereka diajak mengaji kang Naseem setuju atau
tidak ??
tunggu
mereka benar2 sadar dan dengan sendirinya mereka mau belajar mengaji.
Yitno
: ya sudah kang ... aku mohon maaf atas kebodohanku ini ...
Naseem
: hahaha. . . gak papa kok Yit , aku
sudah siap di protes dan di caci. Perlu kamu ingat Yit ; Rosululloh di utus ke
bumi ini hanya untuk menyempurnakan akhlak. “ akhlak adalah penyesuaian diri “
tolong kata2 ini dipelajari lebih dalam.
Dan memang
benar apa yang dikatakan Naseem, tak lebih dari 6 bulan, mereka sudah banyak
yang sadar dan mau belajar menaji. Mereka semua mau bertaubat dari kelakuannya
ang salah. Bahkan beberapa dari mereka ada yang bisa membalikkan fakta. Saat sebelum
berteman dengan Naseem,dia dikenal sebagai pengacau keamanan tetapi setelah
berteman dengan Naseem dia menjadi tokoh masyarakat yang santun dan suka
menolong. Dia bisa menghapus semua masa kelamnya. Dia bisa menjadi teladan
hidup
DALAM
HIDUP,
PERUBAHAN
SELALU ADA
YANG KAYA BELUM TENTU SELAMANYA KAYA
YANG MISKIN BELUM TENTU SELAMANYA MISKIN
YANG BAIK BELUM TENTU SELAMANYA BAIK
YANG JAHAT BELUM TENTU SELAMANYA JAHAT
Kita
harus bisa saling menghargai tanpa terkecuali. Selagi masih diberi kesempatan
hidup,kita harus memanfaatkan sebaik mungkin, kita harus berusah baik dengan
siapapun, sebab kita tak tau bagaimana hidup kita dan hidup mereka di hari
esok. Jangan pernah sekalipun membenci mereka yang salah, sebab mereka tak
selamanya salah, dan kita juga belum tentu selalu benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar