Naseem baru saja pulang dari jamaaah shalat jum’at, semua
teman2nya sudah tidur untuk istirahat siang, tapi Naseem sulit untuk pejamkan
mata, Naseem sangat gelisah karena dia bertanggung jawab dengan segala urusan
panti asuhan, sedangkan hari itu kebutuhan dapur panti sudah habis dan hari itu
juga ada acara rutinan yang diikuti oleh bapak2 dan ibu2 dari luar panti,
Naseem terus memutar otak untuk mencari jalan keluar, Naseem
benar2 bingung karena dia belum juga menemukan titik terang hingga terdengar
suara adzan ashar. Naseem baru menemukan sebuah ide, walau ide itu hanyalah
sebuah pemikiran jalan pintas. Naseem pun segera bangkit dari lamunannya. Dia
mengajak yahya untuk cari pinjaman uang ke salah seorang saudara Yahya yang kos
di Rungkut.
Naseem : Yahya . . . kira2 aku
pinjam uang saudaramu yang di Runkut gak papa ta ??
Yahya : gak apa2 kang tapi kita kesana naik apa ??
Naseem : kita pinjam moror kang
Brahim.
Yahya : hehehe . . . iya gak apa2
kang, tapi aku khawatir motornya mogok di jalan, karena motor kang Brahim sudah sangat tua kang . . . ???
Naseem : hahaha . . . itu urusan
belakang . . . .
Dengan mengendarai motor butut milik kang Brahim, Naseem dan
Yahya berangkat ke Rungkut. Memang dasar sial yang tak kenal rasa kasihan, di
tengah2 perjalanan, motornya benar2 mogok dan tak bisa dibenahi.
Yahya : hahaha . . . ini bagaimana
kang ??
Naseem : hahaha . . . kok apes yo .
. . kita kerumah Umar saja ya , , kita pinjam motornya Umar.
Naseem pun segera melangkah pergi kerumah Umar dengan membawa
motor yang mogok dan diikuti Yahya dari balakang, padahal rumah Umar lumayan
jauh sekitar 30 menit berjalan, Naseem dan Yahya sampai dirumah Umar.
Naseem
: assalamu’alaikum . . .
Umar
: wa’alaikumsalam . . . hehe darimana kang ??
Naseem
hanya tersenyum,lalu menceritakan apa yang telah dialaminya, Umar pun hanya
senyum.
Umar : ya sudah . . . pakai motor ku
saja kang, tapi mtornya masih dibawa kakakku pergi.
Naseem : kira2 lama apa gak ya kang
??
Umar : santai saja kang, sebentar
lagi kakakku pulang kok.
Umar pun
mengajak Naseem masuk rumah dan ngobrol yang tak jelas judulnya. Hingga tak
terasa adzan maghrib sudah menggema dan kakaknya Umar belum juga pulang.
Naseem : kang, aku pulang saja ya
...
Umar : lho ... kenapa ?
Naseem : hari sudah maghrib kang,
percuma aku pinjam motor, acara rutin mungkin juga sudah selesai, semoga saja
ada yang lagi dermawan.
Umar : hahaha . . . kang . . . kang
. . .ma’afkan aku kang, aku tak bisa bantu.
Naseem : hahaha , , , gak apa2 kang
. . . santai saja ,,, aku pulang kang , , Assalamu’alaikum ,,,
Umar : Wa’alaikumsalam ....
Naseem dan Yahya segera pergi meninggalkan rumah Umar,
berjalan kaki sambil menuntun motor yang mogok. Naseem dan Yahya terus berfikir
mencari jalan keluar. Setelah sampai di dekat panti, Naseem menyuryh Yahya
untuk pulang ke panti terlebih dahulu.
Naseem : Yahya . . . kamu pulang
duluan ya ,,,
Yahya : sampean mau kemana kang ...
??
Naseem : aku mau mampir kerumah
p.haji, sekalian mengembalikan motor kang Brahim. Tolong sampaikan ma’afku pada
bapak2 dan ibu2. Kamu bilang kalau aku masih ada urusan, aku sebentar lagi akan
pulang.
Tanpa banyak
bicara,Yahya segera masuk ke panti asuhan, sedangkan Naseem pergi ke rumah
p.haji sekalian mengembalikan mortor kang Brahim. Setelah urusan dengan kang
Brahim selesai, Naseem segera masuk ke rumah p.haji yang sudah di anggap
bapaknya sendiri. di rumah p.haji, Naseem hanya duduk termenung di ruang
keluarga. Tiba2 Naseem dikejutkan oleh suara bu haji
b.haji : Naseem kenapa kamu kok
melamun . . sudah makan apa belum ??
Naseem : oh bu haji, nggak kok bu,
saya gak melamun, saya Cuma mikir.
b.haji : mikir apa to seem . . Naseem . . .
Naseem : bu,saya boleh pinjam
telponnya ??
b.haji : silahkan pakai saja , , ,
mau telpon siapa ??
Naseem : Mau telpon anak2 di panti
bu.
Naseem
segera menelepon temannya yang sekarang berada di panti. Begitu diangkat,
Naseem benar2 terkejut, karena suara dari telepon itu bukan teman yang di
panti, melainkan teman dari luar surabay. Dengan tertawa lepas, Naseem
menanyakan acar rutin, dan ternyata acaranya libu, bapak2 dan ibu2 tak ada yang
hadir. Naseen segera menutup telfon tanpa salam dan mohon pamit ke bu haji.
Naseem segera bergegas pulang ke panti.
Naseem : Assalamu’alaikum ...
Teman : Wa’alaikumsalam ... dari
mana saja kang ... aku sudah lebih dari dua jam menunggumu.
Naseem : hahaha . . . kayak gak
kenal Naseem saja sampean itu kang ... aku dari mencari sesuatu yang hingga
saat ini belum aku dapat.
Teman : hahaha ... aku tau .. pasti
cari uang. Tenang saja kang, aku kesini mengantarkan uang untuk sampean.
Naseem : hahaha ... tau saja sampean
kang ... uang apa kang ... dan dari siapa kang ??
Teman : uang dari panti pusat, buat
kebutuhan panti disini, tapi nggak banyak kang, Cuma Rp.150.000 saja.
Naseem : alhamdulillah ... lumayan
cukup kan.
Naseem pun
terus bercengkerama dengan temannya hingga selesai adzan isya’ dan teman Naseem
segera mohon diri, karena takut kemalaman di jalan.
Selepas
jama’ah sholat isya’ teman2 Naseem semua mengaji, sedangkan Naseem pergi
kerumah p.haji lagi karena setiap
selesai sholat isya’ Naseem mengaji berdua dengan p.haji. Dengan langakah
sedikit semangat, Naseem berangkat kerumah p.haji. tapi baru keluar gerbang,
Naseem dipanggil oleh seseorang yang sudah sangat akrab dengannya.
Budi : Assalamu’alaikum ...
Naseem : Wa’alaikumsalam ... hei mas
Budidarimana mas Bud.
Budi : dari rumah mau kesini kang.
Naseem : kok tumben ... ada perlu
atau sekedar maen kang ??
Budi : ada perlu, juga sekedar maen
..
Naseem : perlu apa kang ??
Budi : ini kang ada sedikit rezeki
,, kata teman2,sampean lagi butuh duit.
Naseem : ah ... nggak kok mas
Bud,siapa yang bilang ?? au ada uang kok ..
Budi : ya, syukur kalo sampean uda
punya uang. Tapi saya kesini hanya ingin mengantarkan uang ini ... nggak banyak
kok kang ,,,, Cuma 100 ribu rupiah.
Naseem : nggak usah mas Bud, uangnya
buat mas Budi aja ..
Budi : hahaha . . kang .
. . kang . . sampean itu ane, wong
dikasih uang kok nggak mau ... ini kang sampean ambil dan sekalian aku mohon
do’a restu.
Naseem : lho mas Budi mau kemana ??
Budi : aku mau jalan kaki ke makam
wali songo kang ..
Naseem : alhamdulillah ... ya mas
Bud semoga perjalanan lancar dan selamat.
Budi : amiinnn aku berangkat kang
... Assalamu’alaikum ...
Naseem : wa’alaikumsalam ...
Naseem hanya
berdiri mematung melihat langkah Budi. Setelah Budi melewati gang, Naseem
meneruskan perjalanannya ke rumah p.haji. Sekitar 30 menit Naseem mengaji berdua dengan pak haji, pak haji menyuruh
Naseem untuk berhenti.
Pak haji : Naseem ... tolong kamu
bersihkan rokok yang berserakan di lantai itu.
Naseem pun
segera mengumpulkan rokok2 tersebut untuk dibawa pulang. Setelah membersihkan
rokok, pak haji menyuruh Naseem membuka laci.
Pak haji : Naseem tolong kamu buka
laci yang paling atas,disitu ada uang, kamu ambil satu lembar saja buat jajan.
Dengan senang
hati dan tanpa bicara, Naseem segera membuka laci, ternyata didalam laci itu
terdapat uang ratusan lembar uang pecahan seratus ribu, Naseem pun mengambil
selembar sesuai perintah pak haji.
Naseem : terimakasih pak haji .
Pak haji : ya sama2.
Setelah ngobrol
sebentar dengan pa haji, Naseem segera mohon pamit pulang. Selama perjalanan
pulang dari rumah pak haji, Naseem berkata dalam hati :
Hidup memang penuh misteri, sangat sulit
untuk ditebak,
Setiap masalah pasti ada jawaban,
asalkan kita yakin atas kuasa Allah, kita pasti bisa menjawabnya
Memang hadirnya lebaran itu setelah
berpuasa
Kebahagiaan itu selalu berpijak pada
kesengsaraan
Sungguh Allah itu Maha Murah, maha
kasih,maha sayang
Di balik duka ada tawa
Dibalik derita ada bahagia
Dibalik kebingungan ada senyum yang
manis
Yakinlah bahwa Allah telah memberi yang
terbaik buat anda