Rabu, 11 Juli 2012

NASEEM III ( janganlah gelisah saat menghadapi masalah, tetaplah tenang)


Sekitar jam 22.00 Naseem dapat telepon dari bu haji. Naseem ada disuruh jaga rumahnya karena pak haji sedang pergi. Sebelum berangkat ke rumah pak haji, naseem berpesan pada teman2nya, kalau ada mencarinya agar bilang bahwa ia berada dirumah pak haji.
Dirumah pak haji Naseem hanya nonton TV. Kebetulan ada acara bagus. Sekitar jam 22.30 pintu rumah pak haji diketuk oleh sesorang. Naseem segera berlari menuju pintu dan membukanya. Ternyata Syafi’i yang datang dengan sangat ketakutan.
Syafi’i : kang ... sampean ke panti sekarang,penting kang.
Naseem : tenang fi’ memang ada apa ?? km kok ktakutan seprti itu ...
Syafi’ : anu kang di panti ada banyak orang, ada polisi juga kang.
Naseem : iya kenapa mereka ??
Syafi’ : mereka mencari kang Naseem ... cepetan kang.
Naseem : memang ada apa to fi’ mereka kok mencariku.
Syafi’ : aku nggak ngerti kang.
Naseem : oke sebentar ya aku mengunci pintu dulu.
Syafi’i benar2 ketakutan namun Naseem tetap tenang2 saja karena dia tak merasa punya kesalahan. Setelah selesai mengunci semua pintu rumah p.haji, Naseem segera melangkah pulang ke panti dengan diikuti Syafi’ di belakang. Dan ternyata memang benar, di panti ada sekitar 15 orang yang sedang menunggu di depan kamar Naseem.dalam hati Naseem berkata : ada apa ya kok banyak orang dan wajahnya seram2.
Naseem sedikit kaget karena diantara mereka, ada pak RT, pak RW pak carik dan beberapa polisi, serta beberapa orang yang tak ia kenal. Tapi Naseem tetap saja santai.
Naseem : Assalamu’alaikum . . .
“Wa’alaikumsalam . . .” jawab mereka hampir serentak.
Naseem : mari . . bpk2 silahkan masuk.
Pak RW : sudah dik Naseem disini ajja. . .
Naseem : ini ada apa ya pak saya kok ga ngerti.
Pak RW : ini lo dik Naseem ... kami dari pegawai kelurahanjuga dari  kepolisian ingin tau keberadaan dari panti asuhan ini. Karena kami dapat laporan dari salah seorang warga kalau di panti ini sering dikunjungi preman2 dan anak2 nakal dam katanya sering dibuat judi juga mabuk2an dan satu lagi yang membuat bpak2 polisi ingin datang kemari katanya gembongnya perampok ada disini.
Naseem : oh ... masalah itu to pak .... apakah mereka meresahkan warga sini pak ??
Pak RW :  nggk kok dik Naseem, , , Cuma warga khawatir terjadi hal2 yang tak diinginkan dan kami juga harus waspada.
Naseem : bapak2 yang sangat kami hormati, masalah preman anak2 nakal yang datang kemarin itu memang benar tapi masalah tempat ini dibuat berjudi dan mabuk2an itu tidak benar pak karena kegiatan kami sehari-hari hanya mengaji dan satu-satunya hiburan adalah kami kadang juga main catur atau kartu sekedar mengisis waktu luang karena disini belum ada tv. Dan masalah gembong dan perampok yang bapak maksud memang benar dia ada dsini tapi bukan untuk bersembunyi melainkan dia benar-benar bertaubat jadi dia mengasingkan diri disini agar bisa terhindar dari ajakn teman-temannya. Dan kalau kedatangan mereka kemari mengusik ketenangan masyarakat disini kami mohon maaf sebab mereka semua kesini atas ajakan saya pak.
Pak RW : sebenarnya gak apa2 mereka main kesini asal tidak meresahkan dan ada niat2 yang baik. Terus tujuan dik Naseem mengajak mereka kemari itu apa ??
Naseem : sebelumnya saya mohon maaf bukannya saya sok jadi orang baiktapi saya benar2 prihatin dengan kehidupan mereka yang selalu merugikan masyarakat. Jadi mereka saya ajak  kemari tujuan saya adlah :
·         Agar masyarakt bisa tenang karena mereka sudah tak lagi bikin onar.
·         Saya berharap mereka benar2 bertaubat dan menjadi anggota masyarakat yang baik
Dan selama mereka disini,kegiatan mereka cuma mendengarkan teman-teman mengaji dan kalu malam mereka berbagi cerita dengan saya.
Pak RW : oh . . . gitu to maksud sampean. Trus selama ini ada peningkatan moral atau tidak . . ??
Naseem : alhamdulillah . . . walau belum sepenuhnya sadar tapi mereka sudah ada perubahan.
Polisi : terus adek Naseem pakai teori apa untuk menyadarkan mereka ??
Naseem :  mohon maaf bapak-bapak saya kurang paham dengan teori-teori, saya hanya mencoba dan mencoba . . dan yang saya coba sekarang adalah mereka saya sarankan agar bekerja walau hasil nya    sedikit dan alhamdulillah mereka semua sudah bekerja. Walau hanya jadi kuli  setelah  saya pahami. Semenjak  mereka bekerja. Mereka sudah tak pernah lagi mencuri  atau merampok. Karena pulang dari kerja mereka sudah kecapekan jai tak ada sempat melakukan kejahatan lagi. Tapi masalah mabuk-mabukan kadang-kadang masih mereka lakukan walua hanya di malam minggu itupun saya sarankan agar tidak meresahkan masyarakat dan jangan sekali-kali mabuk2an di jalan atau di tempat umum. Jadi saya mohon bapak-bapak mengerti maksud dan tujuan saya mengajak mereka kemari.
Pak RT : bagus. . . . itu niat dan tujuan yang mulia di Naseem.
Naseem : iya pak, karena selama yang aku tau mereka selalu dipandang sebelah mata dan disalahkan,padahal mereka juga manusia seperti kita2 ini kan jarang peduli dengan mereka. Kalau menurut bapk2 khususnya bapak polisi kalau langkah saya ini salah saya mohon bapak-bapak sudi memberikan kritik dan saran.
Polisi : nggak dik...... dik Naseem nggak salah Cuma kurang. Seharusnya dik Naseem sebelum    mengajak mereka kemari, lapor dulu ke RT/RW biar tak terjadi salah faham.
Naseem : iya pak kami atas nama panti mohon maaf yanf sebesar-besarnya. Bapak2 yang sangat kami hormati,mumpung kita bertemu, saya mohon sudi memberikan dukungan dan perlindungan pada kami. Karena saya benar2 merasa sendiri dan terkadang saya juga ada rasa khawatir dengan adanya mereka disini.
Pak RW : apa yang sampeyan khawatirkan ??
Naseem : terkadang saya khawatir ada salah faham denga masyarakat sini atau aparat keamanan.
Pak RW : dik Naseem nggak perlu khwatir kami siap melindungi dan tolong kalau ada hal2 yang  menghawatirkan sampean segera lapor RT / RW . dik Naseem sudah tau kan rumah pak RW / RT.
Naseem : ya . .  tau pak.
Pak RW : ya kalau ada apa2 segera lapor, agar kami bisa segera membantu.
Naseem : ya pak terimakasih.
Setelah sekitar 30 menit, mereka mohon pamit.
Pak RW : dik Naseem . . . saya kira kunjungan kami sudah cukup, kami mohon pamit. Dan mohon maaf telah mengganggu istirahat sampean.
Naseem : hehe . . . gak papa kok pak kami sudah terbiasa tidur larut malam dan kami benar2 berterimakasih atas kepedulian bapak2 hingga sudi meluangkan waktu datang ke panti ini.
“Ya . . sama2 . . “. Jawab mereka serempak.
Satu persatu mereka menyalami Naseem dan yang terakhir mrnyalami Naseem adalah p.carik, yang dari tadi hanya diam membisu. Dan pak carik sempat membisikkan sesuatu k telinga Naseem. Dan juga sempat bincang2 sebentar. Setelah mereka semua pergi, salah seorang teman Naseem bertannya.
Teman : kang yang terakhir sampean salami itu siapa kok kayaknya sampean sudah kenal dan akrab ??
Naseem : ooh . .  itu pak cariknya sini.
Teman : terus apa yang ia bisikkan ke sampean kang. Terus sampean bilang apa kok kayaknya pak carik seneng banget. Sampai berkali kali menepuk pundak sampean.
Naseem : hehe itu lo pak carik bilang seng sabar yo seem . .  terus aku jawab pak anak sampean cantik ya, aku juga mau kok pakjadi menantu sampean . . . haha
Semua teman Naseem tertawa dan ada yang bilang “ oala kang . .  kang sampean itu aneh “.
Naseem : aneh bagaimana to . . masa salah aku menawarkan diri jadi menantu pak carik. . . hehe.
Teman : bukan masalah itu kang. Tapi dalam situasi seperti ini sampean kok masih sempat bercanda.
Naseem : haha apapun keadaannya, kita harus tetap santai dan tenag jangan mudah emosi, apalagi panik atau gelisah jangan samapi terjadi.dalam menyikapi hidup harus selalu siap dan berhati2. Harus tenang.
Setelah suasana sepi, Naseem pergi kerumah pak haji lagi. Dirumah pak haji Naseem sulit untuk oejamkan mata karena terus memikirkan kejadian yang baru saja ia alami. Dia selalu bertanya pada diri sendiri.
Apa arti semua ini ... ?
Apa hikmah dibalik kejadian ini ... ?
Kenapa ini sampai terjadi . .
Selama hidup baru kali ini aku didatangi orang2 dari kepolisian juga perangkat desa.
Naseem terus memutar otak hinggan shubuh. Setelah selesai sholat shubuh, Naseem segera pamit dan ingin segera tidur di panti.
Setelah kejadian ini, tiap kali Naseem keluar panti dan bertemu orang yang ia kenal, pasti bertanya tentang kejadian tadi malam dan Naseem selalu saja menjawabnya denga santai.
Waktu terus berjalan, tak terasa sudah seminggu Naseem terus memikirkan kejadian ditengah malam. Dan dia baru tau setelah ada seorang tetangganya menceritaan tentang siapa yang melapor dan apa tujuan melapor. Ternyata ada sekelompok orang yang iri dengan Naseem, dan mereka ingin mengusir Naseem, tapi belum menemukan alasan2 yang bisa dibuat alasan mengusirnya. Jadi mereka menfitnahnya agar Naseem segera pergi dari daerah tersebut. Karena semenjak Naseem hadir di kampung itu, pamor mereka menurun dan perhatian masyarakat selalu tertuju pada Naseem. Menanggapi hal seperti ini, Naseem hanya tersenyum, tetap santai,tenang dan tak terpengaruh sedikitpun.
Naseem juga sering berpesan pada teman2nya :
·         Dalam menjalin hidup, jangan pernah mencari masalah, tapi kalau ada masalha jangan takut apalagi lari menghindar.
·         Menghadapi masalah harus tenang,asal tak bersalah pasti selamat.
·         Dimanapun kita hidup,disitu pasti ada yang benci,ada juga yang sayang.
·         Semakin tinggi pohon itu berdiri,semakin kencang angin menerpa.
·         Hidup selalu siap dan tegar,asal punya niat dan tujuan yang baik,pasti lebih banyak yang mendukung.
“masalah ada orang iri atau dengki itu wajar”

Minggu, 27 Mei 2012

NASEEM II ( dalam hidup perubahan selalu ada )


Naseem memang tetap Naseem, bukan Naseem kalau sikap dan tingkah lakunya tak memicu pro dan kontra. Dimanapun Naseem berada selalu jadi perhatian pro atau kontra selalu ada, entah karena dia salah atau memang cara pandangnya yang berbeda. Yang jelas Naseem tak pernag punya niat negatif.  Naseem hanya ingin hidupnya berguna bagi dirinya dan orang lain.
Saat hidup di panti asuhan Naseem pernah bertingkah agak melenceng, tiap hari kegiatannya bermain kartu dan main catur, atau sejenisnya. Naseem mulai jarang mengaji, Naseem lbih memilih bermain dan berteman dengan anak2 jalanan, bahkan para perampok atau penyamun, atau sejenisnya.
Suatu hari, Naseem ditegur oleh salah seorang temannya dengan nada agak sedikit marah.
Yitno : kang ... sampean ini maunya apa ??
Naseem : apa maksudmu Yit ??
Yitno : sudah tau ini tempat mengaji kok malah sampean buat main kartu dan catur. Kang Naseem harus sadar bahwa ini Yayasan kang ...bukan sarang penjahat, aku muak melihat teman2 kang Naseem yang hidupnya tak jelas itu.
Naseem : hahaha ..... yitno .... Yitno ... itu to maksudmu ,,, kelakuanku ini mungkin salah juga mungkin benar Yit.
Yitno : Benar dari segi mana kang, wong sudah jelas melanggar aturan kok mungkin benar.
Naseem : hahaha santai Yit jangan emosi sebelum aku jelaskan apa yang aku lakukan, aku ingin bertanya, kira2 kalau mencuci pakaian itu pakaian yang kotor atau pakaian yang bersih ??
Yitno : apa hubungannya dengan pakaian kang ??
Naseem : jawab dulu Yit, baru aku jelaskan...
Yitno : ya jelas pakaian yang kotor to kang ...
Naseem : hahaha bagus hebat, super cerdas
Yitno : maksudnya kang ??
Naseem : jawabanmu sangat tepat, seharusnya kamu juga paham denagn maksud dan tujuanku mengumpulkan anak2 jalanan yang kau anggap penjahat. Aku sengaja mengajak anak2 jalanan kesini agar mereka tau dan sadar, sedangkan main kartu atau catur itu hanyalah sebagai umpan agar mereka betah disini, aku sangat yakin cepat atau lambat mereka pasti sadar sebab perubahan itu pasti ada. Yang jelas aku prihatin dengan kehidupan mereka yang sangat gelap. Kalau kita tak mau bertemu mereka lalu siapa yang akan mengarahkan hidup mereka, jadi apa yang aku lakukan saat ini adalah ; aku hanya ingin mencuci pakaian2 kotor, dan yang aku lakukan saat ini pun mencontoh para ulama’2 terdahulu dala menyiarkan agama. Semoga apa yang aku lakukan saat ini ada gunanya. Dan kalau kamu kurang suka dengan caraku yang ini tolong kamu bantu aku cari cara yang lain.
Yitno : oh begitu to kang. Seandainya mereka diajak mengaji kang Naseem setuju atau tidak ??
tunggu mereka benar2 sadar dan dengan sendirinya mereka mau belajar mengaji.
Yitno : ya sudah kang ... aku mohon maaf atas kebodohanku ini ...
Naseem : hahaha. . .  gak papa kok Yit , aku sudah siap di protes dan di caci. Perlu kamu ingat Yit ; Rosululloh di utus ke bumi ini hanya untuk menyempurnakan akhlak. “ akhlak adalah penyesuaian diri “ tolong kata2 ini dipelajari lebih dalam.
Dan memang benar apa yang dikatakan Naseem, tak lebih dari 6 bulan, mereka sudah banyak yang sadar dan mau belajar menaji. Mereka semua mau bertaubat dari kelakuannya ang salah. Bahkan beberapa dari mereka ada yang bisa membalikkan fakta. Saat sebelum berteman dengan Naseem,dia dikenal sebagai pengacau keamanan tetapi setelah berteman dengan Naseem dia menjadi tokoh masyarakat yang santun dan suka menolong. Dia bisa menghapus semua masa kelamnya. Dia bisa menjadi teladan hidup

DALAM HIDUP,
PERUBAHAN SELALU ADA
YANG KAYA BELUM TENTU SELAMANYA KAYA
YANG MISKIN BELUM TENTU SELAMANYA MISKIN
YANG BAIK BELUM TENTU SELAMANYA BAIK
YANG JAHAT BELUM TENTU SELAMANYA JAHAT
Kita harus bisa saling menghargai tanpa terkecuali. Selagi masih diberi kesempatan hidup,kita harus memanfaatkan sebaik mungkin, kita harus berusah baik dengan siapapun, sebab kita tak tau bagaimana hidup kita dan hidup mereka di hari esok. Jangan pernah sekalipun membenci mereka yang salah, sebab mereka tak selamanya salah, dan kita juga belum tentu selalu benar.

Minggu, 20 Mei 2012

NASEEM I ( dibalik kebingungan ada senyum yang manis)


Naseem baru saja pulang dari jamaaah shalat jum’at, semua teman2nya sudah tidur untuk istirahat siang, tapi Naseem sulit untuk pejamkan mata, Naseem sangat gelisah karena dia bertanggung jawab dengan segala urusan panti asuhan, sedangkan hari itu kebutuhan dapur panti sudah habis dan hari itu juga ada acara rutinan yang diikuti oleh bapak2 dan ibu2 dari luar panti,
Naseem terus memutar otak untuk mencari jalan keluar, Naseem benar2 bingung karena dia belum juga menemukan titik terang hingga terdengar suara adzan ashar. Naseem baru menemukan sebuah ide, walau ide itu hanyalah sebuah pemikiran jalan pintas. Naseem pun segera bangkit dari lamunannya. Dia mengajak yahya untuk cari pinjaman uang ke salah seorang saudara Yahya yang kos di Rungkut.
Naseem : Yahya . . . kira2 aku pinjam uang saudaramu yang di Runkut gak papa ta ??
Yahya  : gak apa2 kang tapi kita kesana naik apa ??
Naseem : kita pinjam moror kang Brahim.
Yahya : hehehe . . . iya gak apa2 kang, tapi aku khawatir motornya mogok di jalan, karena motor      kang  Brahim sudah sangat tua kang  . . . ???
Naseem : hahaha . . . itu urusan belakang  . . . .
Dengan mengendarai motor butut milik kang Brahim, Naseem dan Yahya berangkat ke Rungkut. Memang dasar sial yang tak kenal rasa kasihan, di tengah2 perjalanan, motornya benar2 mogok dan tak bisa dibenahi.
Yahya : hahaha . . . ini bagaimana kang ??
Naseem : hahaha . . . kok apes yo . . . kita kerumah Umar saja ya , , kita pinjam motornya Umar.
Naseem pun segera melangkah pergi kerumah Umar dengan membawa motor yang mogok dan diikuti Yahya dari balakang, padahal rumah Umar lumayan jauh sekitar 30 menit berjalan, Naseem dan Yahya sampai dirumah Umar.
Naseem : assalamu’alaikum . . .
Umar : wa’alaikumsalam . . . hehe darimana kang ??
Naseem hanya tersenyum,lalu menceritakan apa yang telah dialaminya, Umar pun hanya senyum.
Umar : ya sudah . . . pakai motor ku saja kang, tapi mtornya masih dibawa kakakku pergi.
Naseem : kira2 lama apa gak ya kang ??
Umar : santai saja kang, sebentar lagi kakakku pulang kok.
Umar pun mengajak Naseem masuk rumah dan ngobrol yang tak jelas judulnya. Hingga tak terasa adzan maghrib sudah menggema dan kakaknya Umar belum juga pulang.
Naseem : kang, aku pulang saja ya ...
Umar : lho ... kenapa ?
Naseem : hari sudah maghrib kang, percuma aku pinjam motor, acara rutin mungkin juga sudah selesai, semoga saja ada yang lagi dermawan.
Umar : hahaha . . . kang . . . kang . . .ma’afkan aku kang, aku tak bisa bantu.
Naseem : hahaha , , , gak apa2 kang . . . santai saja ,,, aku pulang kang , , Assalamu’alaikum ,,,
Umar : Wa’alaikumsalam ....
Naseem dan Yahya segera pergi meninggalkan rumah Umar, berjalan kaki sambil menuntun motor yang mogok. Naseem dan Yahya terus berfikir mencari jalan keluar. Setelah sampai di dekat panti, Naseem menyuryh Yahya untuk pulang ke panti terlebih dahulu.
Naseem : Yahya . . . kamu pulang duluan ya ,,,
Yahya : sampean mau kemana kang ... ??
Naseem : aku mau mampir kerumah p.haji, sekalian mengembalikan motor kang Brahim. Tolong sampaikan ma’afku pada bapak2 dan ibu2. Kamu bilang kalau aku masih ada urusan, aku sebentar lagi akan pulang.
Tanpa banyak bicara,Yahya segera masuk ke panti asuhan, sedangkan Naseem pergi ke rumah p.haji sekalian mengembalikan mortor kang Brahim. Setelah urusan dengan kang Brahim selesai, Naseem segera masuk ke rumah p.haji yang sudah di anggap bapaknya sendiri. di rumah p.haji, Naseem hanya duduk termenung di ruang keluarga. Tiba2 Naseem dikejutkan oleh suara bu haji
b.haji : Naseem kenapa kamu kok melamun . .  sudah makan apa belum ??
Naseem : oh bu haji, nggak kok bu, saya gak melamun, saya Cuma mikir.
b.haji : mikir apa to seem . .  Naseem . . .
Naseem : bu,saya boleh pinjam telponnya ??
b.haji : silahkan pakai saja , , , mau telpon siapa ??
Naseem : Mau telpon anak2 di panti bu.
Naseem segera menelepon temannya yang sekarang berada di panti. Begitu diangkat, Naseem benar2 terkejut, karena suara dari telepon itu bukan teman yang di panti, melainkan teman dari luar surabay. Dengan tertawa lepas, Naseem menanyakan acar rutin, dan ternyata acaranya libu, bapak2 dan ibu2 tak ada yang hadir. Naseen segera menutup telfon tanpa salam dan mohon pamit ke bu haji. Naseem segera bergegas pulang ke panti.
Naseem : Assalamu’alaikum ...
Teman : Wa’alaikumsalam ... dari mana saja kang ... aku sudah lebih dari dua jam menunggumu.
Naseem : hahaha . . . kayak gak kenal Naseem saja sampean itu kang ... aku dari mencari sesuatu yang hingga saat ini belum aku dapat.
Teman : hahaha ... aku tau .. pasti cari uang. Tenang saja kang, aku kesini mengantarkan uang untuk sampean.
Naseem : hahaha ... tau saja sampean kang ... uang apa kang ... dan dari siapa kang ??
Teman : uang dari panti pusat, buat kebutuhan panti disini, tapi nggak banyak kang, Cuma Rp.150.000 saja.
Naseem : alhamdulillah ... lumayan cukup kan.
Naseem pun terus bercengkerama dengan temannya hingga selesai adzan isya’ dan teman Naseem segera mohon diri, karena takut kemalaman di jalan.
Selepas jama’ah sholat isya’ teman2 Naseem semua mengaji, sedangkan Naseem pergi kerumah p.haji lagi karena setiap  selesai sholat isya’ Naseem mengaji berdua dengan p.haji. Dengan langakah sedikit semangat, Naseem berangkat kerumah p.haji. tapi baru keluar gerbang, Naseem dipanggil oleh seseorang yang sudah sangat akrab dengannya.
Budi : Assalamu’alaikum ...
Naseem : Wa’alaikumsalam ... hei mas Budidarimana mas Bud.
Budi : dari rumah mau kesini kang.
Naseem : kok tumben ... ada perlu atau sekedar maen kang ??
Budi : ada perlu, juga sekedar maen ..
Naseem : perlu apa kang ??
Budi : ini kang ada sedikit rezeki ,, kata teman2,sampean lagi butuh duit.
Naseem : ah ... nggak kok mas Bud,siapa yang bilang ?? au ada uang kok ..
Budi : ya, syukur kalo sampean uda punya uang. Tapi saya kesini hanya ingin mengantarkan uang ini ... nggak banyak kok kang ,,,, Cuma 100 ribu rupiah.
Naseem : nggak usah mas Bud, uangnya buat mas Budi aja ..
Budi : hahaha . .  kang  . . . kang . .  sampean itu ane, wong dikasih uang kok nggak mau ... ini kang sampean ambil dan sekalian aku mohon do’a restu.
Naseem : lho mas Budi mau kemana ??
Budi : aku mau jalan kaki ke makam wali songo kang ..
Naseem : alhamdulillah ... ya mas Bud semoga perjalanan lancar dan selamat.
Budi : amiinnn aku berangkat kang ... Assalamu’alaikum ...
Naseem : wa’alaikumsalam ...
Naseem hanya berdiri mematung melihat langkah Budi. Setelah Budi melewati gang, Naseem meneruskan perjalanannya ke rumah p.haji. Sekitar 30 menit Naseem mengaji  berdua dengan pak haji, pak haji menyuruh Naseem untuk berhenti.
Pak haji : Naseem ... tolong kamu bersihkan rokok yang berserakan di lantai itu.
Naseem pun segera mengumpulkan rokok2 tersebut untuk dibawa pulang. Setelah membersihkan rokok, pak haji menyuruh Naseem membuka laci.
Pak haji : Naseem tolong kamu buka laci yang paling atas,disitu ada uang, kamu ambil satu lembar saja buat jajan.
Dengan senang hati dan tanpa bicara, Naseem segera membuka laci, ternyata didalam laci itu terdapat uang ratusan lembar uang pecahan seratus ribu, Naseem pun mengambil selembar sesuai perintah pak haji.
Naseem : terimakasih pak haji .
Pak haji : ya sama2.
Setelah ngobrol sebentar dengan pa haji, Naseem segera mohon pamit pulang. Selama perjalanan pulang dari rumah pak haji, Naseem berkata dalam hati :
Hidup memang penuh misteri, sangat sulit untuk ditebak,
Setiap masalah pasti ada jawaban, asalkan kita yakin atas kuasa Allah, kita pasti bisa menjawabnya
Memang hadirnya lebaran itu setelah berpuasa
Kebahagiaan itu selalu berpijak pada kesengsaraan
Sungguh Allah itu Maha Murah, maha kasih,maha sayang

Di balik duka ada tawa
Dibalik derita ada bahagia
Dibalik kebingungan ada senyum yang manis
Yakinlah bahwa Allah telah memberi yang terbaik buat anda

Sabtu, 14 April 2012

"ANAKKU ADALAH HIDUPKU''

"
Penantianmu semangat hidupku
Keceriaanmu gairah hidupku
Canda tawamu cahaya hidupku
Kebahagiaanmu nyawa dalam hidupku
Tingkah lakumu busana hidupku
Suaramu, bicaramu nyanyian merduku
Jerit tangismu lolong srigala yg menakutkanku

Aku relakan aku korbankan segalanya
Demi bunga2 dalam taman hidupku
Batu2 tajam dan karang2 yg menghadang bukan apa2 lagi bagiku
Cintaku padamu adalah cintaku pd diriku sendiri

Semoga kau dapatkan yg terbaik
Semoga hidupmu sejahtera selalu
Semoga hidupmu indah selalu
Semoga kau isya happy amada
"ANAKKU ADALAH HIDUPKU"